Ini Pesan Benny Kepada Pevoli Kabupaten Bekasi Jika Ingin Seperti Rivan Atau Megawati

VolleyNews- Menjadi atlet berprestasi itu bukan hanya soal bakat, tapi gabungan antara mental, disiplin, latihan, dan dukungan lingkungan.
Prestasi yang dicapai hari ini oleh seorang atlet, termasuk pada bola voli, ujar Benny Hidayat ( Ketum PBVSI Kabupaten Bekasi) tidaklah diperoleh dengan cara instan. Semua berproses dari bawah.
Seorang atlet yang telah berprestasi tentunya akan mendapat gaji yang besar.
Dalam cabang olahraga bola voli misalnya, atlet yang sudah turun di Proliga (
liga bola voli profesional tertinggi di Indonesia yang diselenggarakan oleh PBVSI sejak tahun 2002) para atletnya bisa menerima gaji puluhan juta perbulan.
Berikut informasi lengkap mengenai perkiraan gaji pemain voli profesional di Indonesia, berdasarkan data resmi PBVSI maupun laporan media terpercaya terbaru:
Standar Gaji Menurut PBVSI
PBVSI menetapkan rentang gaji bulanan bagi atlet voli di Indonesia berdasarkan level mereka:
Atlet pemula: Rp2 juta – Rp6 juta per bulan
Level kejuaraan nasional: Rp7 juta – Rp15 juta per bulan
Level kejuaraan internasional: Rp15 juta – Rp25 juta per bulan
Pemain yang membela tim atau klub besar: Rp75 juta – Rp125 juta per bulan
Estimasi Gaji "Elite" di Proliga (Top Tier)
Beberapa atlet papan atas menerima kompensasi jauh di atas standar:
Rivan Nurmulki (Timnas Putra, Jakarta STIN BIN – Proliga 2024): diperkirakan mendapat Rp150 juta – Rp200 juta per bulan
Juga disebut bisa menerima lebih dari Rp1 miliar per musim (~Rp200 juta/bulan), tergantung kontrak dan bonus
Farhan Halim (Outside Hitter, Timnas Putra): estimasi gaji Rp75 juta – Rp125 juta per bulan
Yolla Yuliana (Voli Putri, klub besar): estimasi Rp70 juta – Rp100 juta per bulan
Doni Haryono (pemain Proliga/Ekspor ke luar negeri): estimasi Rp80 juta – Rp130 juta per bulan
Sigit Ardian: estimasi Rp70 juta – Rp110 juta per bulan
Aprilio Perkasa Manganang (pensiun): pernah menerima sekitar Rp150 juta per bulan
Itu tentunya belum termasuk jika sang atlet menjadi endoorse, dan bonus prestasi — misalnya dari kemenangan atau menjaring sponsor—yang bisa signifikan tergantung popularitas dan pengaruh di media sosial.
Nama-nama pevoli tanah air yang disebutkan diatas bisa meraih semua itu dengan membangun fisik sejak dini → stamina, kekuatan, kelincahan, fleksibilitas dan juga rutin melakukan latihan yang terstruktur.
Hal lain yang selalu dilakukan atlet voli adalah latihan rutin minimal 5–6 kali per minggu, dengan variasi Teknik (passing, smash, blocking , serta latihan fisik ( lari, gym, agility, latihan daya tahan) kemudian juga latihan taktik (strategi tim dan simulasi pertandingan).
Bisakah seorang atlet voli daerah bisa meraih prestasi nasional bahkan internasional, Benny Hidayat, Ketua Umum PBVSI Kabupaten Bekasi menjawab : why not?. Semua atlet yang sekarang sukses juga berasal dari bawah , dari klub mereka di masing-masing daerah.
Mereka para pevoli yang kini terkenal itu, juga mengawali dari turnamen lokal/sekolah, lalu naik ke tingkat kabupaten, provinsi, nasional hingga internasional.
Semakin sering ikut turnamen, semakin terasah mental tanding.
Oleh karenanya dalam berbagai kesempatan, Benny selalu menekan pada atletnya untuk selalu memiliki mental juara, mental kompetitif dan fokus pada proses, bukan hanya hasil. ( agus Suzana)