Taufik dan Daday , Bangga Jadi Wasit Bola Voli Popda Jabar

VolleyNews.Com-Dalam setiap pertandingan olahraga apa pun, termasuk bola voli misalnya, sorotan hampir selalu tertuju pada aksi-aksi memukau para pemain, strategi cerdik pelatih, dan riuh dukungan penonton.
Namun, ada satu sosok yang sering terlupakan: wasit. Padahal, di tangan merekalah jalannya pertandingan ditentukan.
Seorang wasit bukan hanya sekadar pengadil, melainkan juga penjaga keadilan. Namun, tugas itu datang dengan beban mental yang tidak ringan. Keresahan terbesar seorang wasit muncul ketika ia dihadapkan pada keputusan krusial dalam situasi genting.
Ketika skor imbang 24-24, misalnya, satu keputusan bisa menentukan siapa pemenang. Bagi pemain, itu mungkin soal poin. Bagi pelatih, itu soal strategi. Tapi bagi wasit, itu soal integritas.
Tekanan eksternal juga kerap menambah kerisauan.
Sorakan para penonton, protes keras dari pelatih, bahkan tatapan kecewa pemain bisa menjadi beban psikologis. Tidak jarang wasit dianggap sebagai pihak yang paling bersalah jika hasil pertandingan tidak sesuai harapan.
'Inilah kenyataan pahit yang sering harus telan dalam diam," ujar Taufik Hidayat, salah seorang wasit nasional dari PBVSI Kabupaten Bekasi.
Namun betapa pun itu, lanjut Taufik, semakin sering memimpin sebuah pertandingan, akan semakin menambah pengalaman.
Di sisi lain, Daday Ma''ruf yang juga wasit nasional PBVSI Kabupaten Bekasi, menjadi wasit sejujurnya bisa membentuk mental lebih 'berani'.
"Saya misalnya dulu sebelum menjadi wasit termasuk orang yang kurang berani berbicara di depan umum. Namun selama menjadi wasit mental perlahan-lahsn bisa terbangun," aku Daday.
Cacian dan makian yang kadang diterima selama memimpin pertandingan, itulah yang membuat mental semakin terbangun.
Nanun begitu, Daday dan Taufik mengakui, di balik semua keresahan itu, ada satu hal yang membuatnya bangga, karena menjadi wasit juga merupakan bagian dari sebuah dedikasi. Tak akan ada pertandingan tanpa peran seorang wasit.
Dan suka cita terbesar seorang wasit, lanjut Daday dan Taufik, adalah ketika pertandingan berjalan lancar, keputusan diterima kedua belah pihak, dan pemain dapat bertanding dengan penuh sportivitas.
Daday dan Taufik kini dipercaya oleh PBVSI Jawa Barat untuk menjadi wasit Pekan Olahraga Pelajar Daerah ( Popda) Jawa Barat yang digelar di Kota Bandung 21-29 September 2025.
Meski keduanya sudah sering menjadi wasit di berbagai tingkat lokal maupun regional, namun menjadi wasit Popda tentunya merupakan kebanggaan tersendiri karena akan menambah pengalaman dan jam terbang.
"Kami tentunya juga menyampaikan ucapan terima kasih kepads PBVSI Jawa Barat dan tentunya juga kepada Pak Benny Hidayat selalu Ketus Umum PBVSI Kabupaten Bekasi.
Daday dan Taufik kini sama-sama berstatus nasional dengan lisensi C. Berbeda dengan Daday,, Taufik yang usianya lebih muda, berkeinginan untuk meninggalkan lisensi kewasitannya dari C menjadi B. ( agus suzana)